Biak - Aktivitas warga masyarakat di Kabupaten Biak Numfor, Minggu pagi, berjalan normal meski daerah ini menjadi sasaran ancaman tsunami pasca gempa berkekuatan 8,8 pada Skala Richter di Chili.
Dari Biak dilaporkan hingga Minggu jam 10.30 WIT meski Biak masuk dalam peringatan Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi akan terkena gelombang pasang Tsunami pasca gempa di Chili, suasana kota Biak sekitarnya sepi karena sebagian besar umat Kristiani melakukan ibadah Minggu.
Sejumlah lokasi fasilitas umum seperti terminal, angkutan taksi/ojek, pasar serta pelabuhan laut tetap beroperasi seperti biasanya melayani kebutuhan masyarakat setempat.
Bahkan, penjual maupun nelayan ikan yang berjualan pasar ikan yang berada di pinggiran laut Distrik Biak Kota tetap beraktivitas melakukan transaksi jual beli ikan untuk memenuhi kebutuhan makan warga masyarakat sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Seksi BMKG Frans Kaisiepo Biak Bambang Hermanto mengakui, meski ancaman gelombang Tsunami pasca gempat Chili, masyarakat yang bermukim di pinggiran laut diminta tetap waspada.
Berdasarkan data BMKG Frans Kaisiepo, menurut Bambang yang didampingi petugas prakiraan cuaca Romadi, sebagai dampak gempa bumi tektonik di Chili Sabtu lalu, ada sejumlah daerah di bagian Timur Indonesia yang terancam terkena gelombang pasang air laut berkisar satu meter.
Daerah yang diperkirakan bakal mengalami dampak gelombang pasang pasca gempa Chili, diantaranya Jayapura, Biak, Manado, Halmahera Tengah serta Manokwari.
"Prakiraan terjadinya gelombang pasang berkisar jam 10.00 WIB atau pukul 12.00 waktu Papua, ya warga yang bermukim di pinggiran laut diminta meningkatkan kewaspadaan mereka". [Antara/FINROLL News]
»»
Aktivitas Warga Biak Normal Meski Terancam Tsunami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!