PADA putaran pertama Kompetisi Divisi I Liga Indonesia XV tahun 2009, Kesebelasan PSBS Biak berhasil memetik angka penuh setelah menundukkan Kesebelasan Persis Sorong 1-0, melalui tendangan keras Ortis Kurni pada menit 16 babak pertama. Pada pertandingan perdananya, Minggu 4 Oktober 2009 di Stadion Cenderawasih, Biak, pelatih PSBS Noak Maryen menurunkan seluruh pemain intinya, mengingat lawan yang dihadapi cukup kuat. Meski unggul tipis, namun ini awal baik bagi tim kebanggaan masyarakat Biak Numfor.
Secara keseluruhan, kedua kesebelasan bermain cukup imbang, meski dibabak pertama kesebelasan tuan rumah lebih banyak menguasai bola dan langsung inisatif melakukan serangan. Mereka sadar, selain ingin memetik poin penuh, anak asuh Noak Maryen ini tidak ingin malu dihadapan ribuan pendukung fanatiknya.
Serangan lewat sektor kiri dan kanan terus dilancarkannya, hingga membuahkan tendangan sudut. Ternyata tendangan sudut ini awal keberuntungan PSBS. Pasalnya, bola dari tendangan sudut ini tidak mampu dikuasai penjaga gawang Persis Sorong yang dijaga Valen Yamlean, dan hanya menghalau bola dari daerah pinalti. Dan bola liar di luar daerah pinalti ini langsung ditendang keras oleh Ortis Kurni yang tidak mampu diantisipasi penjaga gawang Persis Sorong sehingga merubah kedudukan 1-0 untuk PSBS Biak. Gol cukup indah ini, sontak membuat Stadion Cenderawasih bergemuruh sorak sorai dari pendukung tim tuan rumah.
Ketinggalan satu gol, pemain Persis Sorong terlihat meningkatkan tempo permainan. Setidaknya ada tiga peluang, seperti pada menit 19 penyerang Persis Sorong, Edward S. memperoleh peluang emas melalui sudulan, namun sayang si kulit bundar itu masih meleceng setengah meter dari gawang PSBS yang dijaga oleh Yusak Rijauw, dan kedudukan bertahan 1-0 untuk tim rumah hingga turun minum.
Memasuki babak II, pertandingan semakin seru dan sedikit keras. Terbukti pada babak ini, dua pemain tuan rumah mendapat kartu kuning, namun hal itu tidak menyurutkan semangat pemain PSBS. Dan untuk meningkatkan serangan, kedua pelatih menurunkan pemain cadangan. Kesebelasan Persis Sorong menurunkan tiga pemain cadangannya, karena dua diantaranya mengalami cidera. Sedangkan pelatih tim tuan rumah menurunkan dua pemain cadangannya, salah satunya penyerang cukup lincah, yaitu, Gerard Rumaropen, namun sayang penyerang bertubuh mungil ini tidak banyak mengubah laju serangan.
Malah menjelang berakhirnya pertandingan, kesebelasan Persis Sorong bertubi-tubi melakukan serangan ke jantung pertahanan PSBS Biak. Nampak, barisan belakang PSBS yang digawangi Lambert Dimara, Vestus Ab dan Soni Dimara kerepotan membendung serangan demi serangan yang dibangun barisan depan Persis Sorong. Bahkan pemain tengah Persis Sorong, Micahel Buara hampir saja mencetak gol, namun gol tersebut dianulir karena berbau of side. Kejadian ini kontan menuai protes dari tim tamu, namun keputusan wasit mutlak, dan menyatakan pemain bernomor punggung 5 itu dalam posisi of side.
Meski berkali-kali Persis Sorong melancarkan serangan, namun tak satupun membuahkan hasil hingga wasit meniup peluit panjang pertanda pertandingan usai, dengan kedudukan tetap 1-0 untuk kemenangan PSBS Biak. Secara keseluruhan, pertandingan cukup seru dan menarik untuk ditonton. Dan pada pertandingan kedua, Senin 5 Oktober 2009, ditempat yang sama, berhadapan Kesebelasan Perseru Serui melawan Persinab Gunung Bintang.
Dari pengamatan KPDE, ada yang menarik dalam pertandingan ini, karena disela-sela upacara pembukaan dilakukan mengheningkan cipta dipimpin Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), Iwan Budianto untuk mendoakan korban gempa di Padang, dan seluruh pemain juga mengenakan pita hitam melingkar dilengan masing-masing sebagai tanda turut berduka cita untuk korban gempa di Padang. [danang sadana/KPDE Biak Numfor]
»»
PSBS Biak Menang Tipis 1-0 Atas Persis Sorong
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!