Biak - Masyarakat kepulauan Mapia yang merupakan wilayah terluar di kabupaten Supiori dengan tegas telah menolak adanya sebuah forum yang mengatasnamakan masyarakat adat di kepuluan tersebut dengan nama Forum Masyarakat Peduli Kepulauan Mapia (FMPKM). Penolakan forum tersebut karena dianggap hanya mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat asli penghuni kepulauan terluar itu, sehingga dikhawatirkan forum itu bisa sewaktu-waktu mengatasnamakan masyarakat pulau Mapia untuk meraih keuntungan.
Kepala kampung kepuluan Mapia, Andris Msen mengatakan forum tersebut telah melecehkan pemerintah kampung dan masyarakat pulau Mapia serta tujuannya hanya memperebutkan hak ulayat di kepulauan terluar yang letaknya di kabupaten Supiori.
Menurutnya status kepulauan Mapia telah jelas yaitu dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan masyarakat yang saat ini sudah mendiami kepuluan Mapia puluhan tahun lamanya adalah warga NKRI yang jelas serta memiliki pemerintahan kampung. Sehingga kehadiran dan tujuan forum masyarakat peduli kepulauan mapia itu sangat tidak jelas karena dalam setiap pertemuannya tidak pernah melibatkan masyarakat adat dan penghuni kepulauan mapia. Forum tersebut juga dituding mengatasnamakan masyarakat untuk kepentingan pribadi, sehingga forum tersebut harus segera dibubarkan.
"Jangan mereka bermimpi disiang bolong untuk mau menguasai tanah ulayat, asal-usulnya saja tidak jelas," kata Andris Msen, Minggu (1/10).
Ditambahkannya juga bahwa siappun dia yang memprakarsai forum masyarakat peduli kepulauan mapia tentunya harus memiliki garis keturunan lurus dari Marten Msen dan Yusak Yawan yang merupakan orang pertama yang mendiami kepuluan terluar itu.
Penduduk dikepulauan Mapia dihuni oleh dua marga atau keret masing-masing di pulau Mapia khususnya dihuni oleh marga Yawan, sedangkan pulau Barasi dihuni oleh marga Msen. [Opin Tanati/BintangPapua]
»»
Masyarakat Mapia Tolak FMPKM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!