Jayapura - Kebudyaan di Provinsi Papua yang beraneka ragam perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah, kata seniman asli Papua, Yakobus Degei.
Dewasa ini banyak masyarakat Papua, bahkan orang asli Papua, tidak memahami lagi tentang tata cara dan adat istiadat sukunya, kata Yakobus Degei yang jua warga Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, Sabtu.
"Kalau hal ini tidak segera dicari solusinya, ke depannya dikhawatirkan budaya asli Papua tersebut akan dilupakan generasi muda," katanya.
Ia menambahkan, semua orang yang tinggal di Papua harus memahami nilai-nilai dasar yang hidup dan sudah ada secara turun temurun di atas tanah Papua, meskipun setiap daerah dan suku memiliki perbedaan etnik, dan bahasa.
"Sekalipun ada kemiripan, namun harus tetap dipertahankan. Bahkan simbol-simbol kultural dari orang asli Papua dan sejarah harus masuk dalam kurikulum sekolah," katanya.
Untuk itu, ia meminta perhatian dari pemerintah Provinsi Papua, serta semua pihak terkait agar segera menjadikan budaya Papua sebagai salah satu muatan lokal yang wajib dipelajari disekolah.
"Jangan kita hanya mempelajari budaya daerah lain saja, tetapi budaya kita sendiri tidak," ujarnya.
Menurut dia, kesadaran terhadap seni dan budaya tradisional sangat dibutuhkan oleh seorang anak karena di dalamnya terdapat pembentukan karakter anak.
"Jika seorang anak memiliki pemahaman yang baik akan seni dan budaya tradisional, otomatis ia akan tumbuh dengan karakter dan moral yang baik pula," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut ia, baik orang tua maupun sekolah harus mampu menerapkan kesenian dan budaya tradisional kepada setiap anak. [Antara/FINROLL News]
»»
Seniman: Budaya Papua Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!