»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Ancaman Demam Berdarah Di Biak Masih Tinggi

Biak - Asisten I Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Biak, Provinsi Papua Paulus Resirwawan mengingatkan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) daerah itu masih sangat tinggi.

"Sehingga diperlukan pencegahan dan penanggulangan yang tepat, yang dimulai dari dalam setiap keluarga sendiri, seperti pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan," katanya pada seminar demam berdarah, di Biak, Sabtu.

Ia kemudian merujuk data bahwa selama triwulan 2010 (Januari-Maret) penderita penyakit DBD di Kabupaten Biak Numfor mencapai 10 kasus, satu di antaranya meninggal dunia.

"Semua orang rentan akan terkena penyakit demam berdarah, karena itu masyarakat diimbau selalu menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat di dalam rumah tinggal," katanya menegaskan.

Diakuinya bahwa untuk mencegah penyakit DBD harus memberantas faktor penularnya yakni akibat nyamun "Aedes Aegypti", karena vaksin untuk pencegahannya hingga saat ini belum tersedia

Upaya tepat memberantas nyamuk "Aedes Aegypti", lanjut Resirwawan, di antaranya memberantas jentik-jentik nyamuk di tempat berkembang biaknya.

"Tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk `Aedes Aegypti` terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus melaksanakan 3M, yakni menguras, membersihkan dan mengubur secara teratur sekuang-kurangnya seminggu sekali," katanya.

Resirwawan mengatakan, untuk mencegah penyakit DBD setiap keluarga dianjurkan untuk melaksanakan 3M di rumah dan halaman masing-masing dengan melibatkan seluruh keluarga.

Setiap kepala keluarga diimbau menguras bak mandi sekurang-kurangnya satu minggu, menutup rapat-rapat tempat penampungan air serta menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air.

"Masyarakat juga diminta menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat bak penampungan air," katanya.

Sementara itu, dr Frans Huwae D.SA dari Rumah Sakit Daerah Biak mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD dengan membiasakan menjaga kebersihan lingkungan.

"Jika di tempat tinggal warga ditemukan penyakit DBD segera dibawa ke Puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan," kata Frans Huwae, pada seminar DBD yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Biak. [FINROLL News]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!