Kualitas pendidikan dasar di Timika, Papua, masih tergolong rendah. Anak-anak suku Kamoro, suku terbesar di Mimika selain Amungme, belum mendapat pendidikan selayaknya seperti di wilayah bagian barat Indonesia.
“Padahal, anak adalah generasi yang akan menjadi tulang punggung bangsa. Jika anak Kamoro di pedalaman Timika belum dapat mengenyam pendidikan dengan baik, tentu sangat disayangkan,” kata Uskup Timika Mgr Yohanes Philipus Saklil, Sabtu (18/9).
Menurut Saklil, kurangnya perhatian pemerintah dan dukungan orang tua menyebabkan anak-anak Kamoro sulit mendapat pendidikan yang baik. “Saya prihatin dengan masalah ini. Sulit sekali membuat mereka bisa mengenyam bangku pendidikan dasar.”
Pendidikan dasar merupakan pabrik untuk mencetak anak menjadi terdidik. Jika pemerintah tidak membenahi sekolah dasar, anak Kamoro akan terus terbelakang. “Gereja selalu mendorong agar anak asli diprioritaskan dalam pendidikan. Saya kira format pendidikan di Papua memang sulit dibangun,” kata Saklil.
Suku Kamoro tinggal di wilayah pesisir Mimika dari Potowayburu, perbatasan dengan Kaimana, Provinsi Papua Barat, hingga Otakwa, perbatasan Kabupaten Asmat.
Beberapa anak Kamoro memang mendapat beasiswa dari PT Freeport Indonesia untuk melanjutkan pendidikan. Namun, tidak seluruh anak Kamoro mendapatkan bantuan tersebut. “Kita berharap ada perubahan bagi pendidikan anak Kamoro. Sayang jika mereka yang memiliki kekayaan alam besar tapi tak mampu sekolah,” kata Saklil. [VHRmedia]
»»
Anak Kamoro Butuh Pendidikan Layak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!