»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

"Snap Mor", Budaya Menangkap Ikan Khas Biak

Biak - Di balik kekayaam alam laut wilayah Papua yang melimpah, masyarakat Kabupaten Biak Numfor juga mempunyai atraksi khas berupa "snap mor", yakni menangkap ikan secara tradisional beramai-ramai di kala air laut surut.

"Snap mor" merupakan satu dari sekitar 243 budaya asli Papua yang akan dipentaskan dalam atraksi budaya pariwisata dan pesta adat Munara Wampasi, pada 3-10 Juli 2012. Papua, pulau paling timur Nusantara ini memiliki potensi pulau yang indah dan keunikan tradisinya. Papua menyimpan berbagai warisan kebudayaan yang harus dilestarikan agar tidak punah.

"Salah satu keunikan kebudayaan Biak adalah Snap Mor. Tradisi menangkap ikan beramai-ramai di air dengan peralatan tradisional. Kegiatan ini merupakan salah satu tradisi khas masyarakat Biak yang sangat berpotensi mendukung program pariwisata Biak," kata Bupati Biak Yusuf Melianus Maryen di Biak, Selasa.

Snap Mor dilakukan oleh Suku Biak yang bermukim di kawasan Utara Pulau Biak. Peralatan yang mereka gunakan antara lain bambu yang dipasang alat tajam sejenis pisau.
Selain itu, ada pula alat tangkap jaring yang dipasang di sekitar air yang surut, kemudian masyarakat menutup tempat-tempat persembunyian ikan. Selang, beberapa waktu kemudian, jaring diangkat untuk mendapatkan ikan buruan di perairan laut setempat.

Snap Mor dilakukan penduduk asli Biak secara beramai-ramai dalam waktu dan bulan tertentu, yang memanfaatkan air laut yang surut. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tradisi menangkap ikan Snap Mor kini mulai terancam punah. Padahal, atraksi permainan ini sangat menyenangkan dan unik karena kegiatan budaya ini hanya berlangsung dalam kurun waktu tertentu ketika air permukaan laut mulai surut.

"Meski zaman kian maju dan berkembang tetapi budaya asli Biak Snap Mor harus hidup dan lestari di tengah masyarakat, ya upaya pelestarian itu dilakukan lewat pesta Munara Wampasi," kata Bupati Biak Yusuf Melianus Maryen. [Muhsidin - Antara]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!