Biak - Kesadaran para nelayan akan pentingnya keselamatan di laut masih kurang karena disinyalir ada banyak yang pergi menangkap ikan menggunakan bom rakitan atau yang dikenal dengan sebutan dopis.
Hal ini membuat Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Biak Numfor harus rutin melakukan patroli demi mengantisipasi tindakan pengrusakan lingkungan sekaligus memberikan sosialisasi langsung kepada nelayan untuk mengutamakan keselamatan.
Kepala Sat Polair Polres Biak Numfor, Iptu Nurdin Rahmati menjelaskan patroli akan terus dilakukan secara berkala agar tak lagi ada nelayan yang menangkap ikan dengan dopis. Selama ini pihaknya sering mendapat laporan temuan di lapangan tentang aktivitas nelayan yang menggunakan dopis tersebut.
“Kami akan intens lakukan patroli karena dari informasi masuk ada nelayan yang sering melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan dopis,” ujar Nurdin usai memimpin patroli di daerah Ambroben dan Bosnik, Selasa (04/04/2017) kemarin.
Ia mengatakan selain berbahaya untuk diri nelayan sendiri, penggunaan dopis yang tak segera dihentikan akan berdampak buruk untuk kelangsungan ekosistem bawah laut. “Termasuk matinya ikan-ikan yang masih kecil dan merusak terumbu karang yang merupakan tempat berkembang biaknya ikan dan hewan lainnya,” katanya.
Diharapkan dengan patroli rutin yang dilakukan dapat menumbuhkan kesadaran bagi para nelayan agar tidak lagi menggunakan cara-cara nakal dalam mencari ikan. Nelayan juga diminta berhati-hati dengan cuaca buruk di laut dengan gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan. (harianpapua.com)
Hal ini membuat Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Biak Numfor harus rutin melakukan patroli demi mengantisipasi tindakan pengrusakan lingkungan sekaligus memberikan sosialisasi langsung kepada nelayan untuk mengutamakan keselamatan.
Kepala Sat Polair Polres Biak Numfor, Iptu Nurdin Rahmati menjelaskan patroli akan terus dilakukan secara berkala agar tak lagi ada nelayan yang menangkap ikan dengan dopis. Selama ini pihaknya sering mendapat laporan temuan di lapangan tentang aktivitas nelayan yang menggunakan dopis tersebut.
“Kami akan intens lakukan patroli karena dari informasi masuk ada nelayan yang sering melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan dopis,” ujar Nurdin usai memimpin patroli di daerah Ambroben dan Bosnik, Selasa (04/04/2017) kemarin.
Ia mengatakan selain berbahaya untuk diri nelayan sendiri, penggunaan dopis yang tak segera dihentikan akan berdampak buruk untuk kelangsungan ekosistem bawah laut. “Termasuk matinya ikan-ikan yang masih kecil dan merusak terumbu karang yang merupakan tempat berkembang biaknya ikan dan hewan lainnya,” katanya.
Diharapkan dengan patroli rutin yang dilakukan dapat menumbuhkan kesadaran bagi para nelayan agar tidak lagi menggunakan cara-cara nakal dalam mencari ikan. Nelayan juga diminta berhati-hati dengan cuaca buruk di laut dengan gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan. (harianpapua.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!