»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Kekayaan Raja Ampat Tarik Pedagang Jawa Berkunjung

Jayapura - Kekayaan yang dimiliki Kepulauan Raja Ampat yang kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat, pada abad ke-14 cukup menarik perhatian para pedagang dari Kepulauan Indonesia bagian barat untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto di Jayapura, Minggu mengatakan, kemungkinan besar wilayah barat daya Papua pada abad ke-14 pernah didatangi pedagang-pedagang dari Kepulauan Indonesia bagian barat yakni dari Jawa berdasarkan beberapa bukti arkeologi.

"Para pedagang dari Jawa ini kemungkinan mencari kulit kayu masoi damar yang getahnya berguna untuk penerangan sebelum ada minyak, mutiara, kulit penyu, bulu burung cenderawasih dan kopra," lanjut Hari.

Barang-barang tersebut merupakan kekayaan yang dihasilkan daerah Raja Ampat dan cukup terkenal sehingga para pedagang dari Indonesia barat pun tertarik untuk berkunjung dan mengambil manfaat dari daerah ini.

Dijelaskannya, bukti arkeologis mengenai hal tersebut adalah ditemukannya tempayan Sukothai di kawasan Raja Ampat yang berusia antara tahun 1238 hingga 1378.

Tempayan Sukhothai merupakan produksi Kerajaan Sukhothai yang beribu kota di Tambun Muang Kao, Thailand. Wilayah kerajaan ini meliputi Martaban (sekarang di Myanmar) sampai Luang Prabang (Laos) hingga ke arah selatan di Semenanjung Malaysia sampai Nakhon Si Thammarat (Tambralingga).

Diterangkan Hari, dilihat dari bentuknya dengan diameter mulut yang kecil, berbadan tinggi dan melebar sehingga rongga badannya cukup dalam, berfungsi untuk menyimpan air sebagai bekal perjalanan jarak jauh.

Oleh sebab itu, diperkirakan tempayan ini milik para pedagang dari wilayah barat yang melakukan perjalanan hingga ke daerah Raja Ampat, di sebelah timur Indonesia.

Penemuan tersebut mendukung bukti tertulis yang berasal dari kitab "Negarakertagama" yang dikarang Prapanca, seorang pujangga Kerajaan Majapahit pada 1365. Kitab ini berisi informasi mengenai hubungan dagang Papua dengan Kepulauan Indonesia bagian barat.

Secara administratif, Kabupaten Raja Ampat memiliki tujuh distrik dengan luas keseluruhan mencapai 4,6 juta hektar.

Daerah yang berbentuk kepulauan ini terletak di jantung pusat segitiga karang dunia atau "coral triangle", merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!