»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Biak Bangun Rumah Ramah Gempa Dan Tsunami

Biak – Sebanyak empat puluh rumah tahan gempa dan tsunami mulai dibangun di wilayah pesisir dan kepuluan di kabupaten Biak Numfor. Lokasi pembangunan disesuaikan dengan letak rawannya daerah dari bencana tersebut yaitu di pesisir Biak Timur dan kepulauan Padaido.

Proyek pembangunan puluhan rumah tersebut merupakan bantuan langsung Departemen Kelautan Dan Perikanan khususnya bagi wilayah rawan gempa di provinsi Papua. Dan tahun ini merupakan yang pertama kali dilakukan.

Menurut kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, Daniel Bonsapia, program tersebut sudah direncanakan sejak tahun lalu, dan pada akhir tahun ini pelaksanaan pembangunan baru dapat dilaksanakan. Sedangkan untuk peruntukannya diutamakan kepada warga pesisir dan kepulauan yang kondisi tempat tinggalnya sudah tidak layak huni.

“Pembagian rumah-rumah ini disesuaikan dengan hasil survey, sehingga diutamakan bagi yang tempat tinggalnya sudah tidak layak huni“, kata Daniel Bonsapia, Selasa (17/11).

Kata Bonsapia dana bantuan DKP pusat untuk pelaksanaan pembangunanya sebesar Rp2 miliar lebih. Dan bahan bangunan terdiri dari kayu dengan model rumah panggung serta semi permanen tipe tiga enam. Letak bangunannya juga berjarak 50 meter dari pantai sehingga tidak berada di pesisir dan terendam air.

Sementara itu seorang warga pulua Nusi di kepulauan Padaido, Aleks Faidiban mengatakan ia sangat berterimakasih mendapatkan bantuan salah satu unit rumah. Namun ia merasa sangsi dengan bentuk bangunan yang dikatakan dapat menahan gempa dan tsunami itu. Pasalnya model rumah bantuan itu tidak jauh berbeda dengan rumah yang dibangunnya sendiri dan pernah telah terbawa gelombang pasang.

“Saya terimakasih sudah dapat rumah, tetapi tidak ada kejelasan tentang keunggulan dari rumah bantuan ini dan sepertinya sama saja dengan rumah saya yang pernah hanyut“, kata Aleks Faidiban. [Opin Tanati/BintangPapua]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!