»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Papua Butuh DAK untuk HIV/AIDS

Kondisi ODHA Memprihatinkan, dan Terus Bertambah
Wamena - Direktur Ekseskutif Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Papua Tahu G Butar Butar mengharapkan pemerintah pusat menganggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mengatasi masalah HIV/AIDS. Mengingat, kondisi penderita ODHA yang ada saat ini sangat memprihatinkan.

"Selama dua hari terakhir, saya mengunjungi rumah-rumah yang ada penderita HIV-AIDS (ODHA). Dan kondisinya benar-benar sangat mengkhawatirkan. Mulai dari makanan, hingga tempat tinggal mereka benar-benar memprihatinkan," kata Butar-Butar kepada wartawan di Wamena.

Menurut Butar-butar, di seluruh Papu saat ini terdapat sekitar 4745 ODHA. Yang terdiri HIV 2469 dan 2276 AIDS. "Dari jumlah itu, terbesar di Pegunungan Tengah Papu 512 penderita. Kemudian ada di Jayawijaya ada 219 orang," ujar Butar-butar. Ia juga mengajak pemrintah daerah lebih serius menghadapi persoalan ini, yakni dengan menyediakan anggaran khusus."Mengatasi masalah seperti ini tidak bisa tanggung-tanggung. Semua pihak harus terlibat, tetapi yang utamanya harus pemerintah daerah," Butar-butar menegaskan.

Ditempat yang sama salah seorang ODHA, Edita (26) menuturkan, sebagai salah seorang penderita, pihaknya sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. "Kami sangat mengharapkan adanya bantuan, yang paling kami butuhkan adalah bantuan makanan yang memiliki nutrisi sehingga bisa bertahan hidup, karena kami juga masih ingin hidup dan melakukan aktivitas sama seperti orang lain,"tuturnya Edita yang sejak 2007 lalu terinveksi HIV.

Ketua Tim Peduli Aids Gereja-gereja Baptis se-Pegunungan Tengah Papua, Pdt Yason Yikwa menambahkan, para ODHA adalah manusia yang sama seperti manusia pada umumnya, yaitu memiliki hak untuk hidup dan berinteraksi dengan manusia lain, yang tentunya memerlukan adanya perhatian dari semua unsue, baik lingkungan, masyarakat, keluarga dan gereja. Akan tetapi kata dia, untuk melakukan semua ini memerlukan dana, sehingga pihaknya mengharapkan agar pemerintah memberikan bantuan berupa dana. [lmn/aj/JPNN.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!