»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

25 Desember Hari Ulang Tahun Yesus?

Setiap orang tentunya punya hari ulang tahun. Demikian pula Yesus. Seluruh dunia memperingati hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Tapi benarkah Yesus lahir tepat pada tanggal 25 Desember?

Tak ada yang tahu tentang hal ini. Tapi kita yakin Yesus lahir di dunia ini. Hal itu tak perlu diragukan lagi karena Santo Lukas dalam Perjanjian Baru menceritakan bahwa Yesus lahir pada zaman kekaisaran Romawi. Namun ia tidak memberikan tanggal atau pun bulan yang tepat akan kelahiran Yesus. Hal itu barangkali disebabkan orang zaman dahulu tidak terlalu peduli akan hari kelahiran, seperti orang zaman sekarang.

Ada sejarah tersendiri mengapa 25 Desember diperingati sebagai hari Raya Natal. Di gereja wilayah timur orang memperingati hari Baptis Yesus dan juga hari kelahirannya pada tanggal 6 Januari. Orang-orang kristiani di Rusia dan beberapa negara lain juga memperingati hari Natal pada tanggal itu. Sedangkan orang-orang di Armenia memperingati hari Natal pada tanggal 19 Januari. Namun di belahan dunia lain, banyak orang merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember.

Perayaan Natal di bulan Desember itu merujuk kembali pada tradisi perayaan di zaman Kekaisaran Romawi. Orang-orang Romawi merayakan festival Saturnalia di bulan Desember.

Dahulu, sewaktu Santo Agustinus datang ke Inggris untuk mewartakan Injil, Paus Gregory mengusulkan padanya agar tetap merayakan perayaan penyembahan berhala tetapi menambahkan arti baru sebagai perayaan kristiani. Maka festival Yuletide yang jatuh di pertengahan musim dingin, yang dirayakan oleh orang-orang Skandinavia kuno, diubah menjadi hari raya kelahiran Yesus.

Namun tampaknya ada kebetulan-kebetulan yang aneh. Banyak negara di Eropa memiliki hari libur dan perayaan-perayaan di bulan Desember. Hal yang aneh? Sepertinya tidak. Karena Desember adalah bulan terakhir di penghujung tahun. Di beberapa belahan dunia, matahari di bulan Desember lebih sedikit memancarkan sinarnya. Suasana sehari-hari terasa lebih gelap dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Karenanya orang-orang mengadakan perayaan untuk membuat mereka gembira dan bersemangat. Dalam kepercayaan kuno orang-orang berharap dapat membawa sinar dan kehidupan musim semi dengan mengadakan perayaan khusus.

Kelahiran Yesus di dunia yang bagaikan cahaya dari Allah bagi dunia. Cahaya itu mengusir kegelapan dan memusnahkan kejahatan untuk selama-lamanya.

Tradisi Natal yang kita laksanakan pada masa kini sebenarnya diwarisi dari perayaan-perayaan jauh sebelum tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai peringatan kelahiran Yesus. Memberikan kado, melaksanakan jamuan istimewa, menghias rumah, menyalakan lilin, semuanya itu berasal dari tradisi masa lalu. Karena tradisi itu sangat kuat, maka para pemimpin kristiani zaman dahulu mempertahankannya.

Tradisi Natal kita sekarang memang masih bercampur dengan tradisi masa lalu yang masih mempercayai kekuatan adikodrati. Namun dengan kelahiran Yesus, semuanya itu memiliki makna baru yang dapat menghangatkan hati kita. [GCM/The Lion Christmas Book/LadangTuhan.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!