»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Penyuluh Pertanian Di Papua Masih Kurang

Jayapura - Jumlah penyuluh pertanian di Provinsi Papua masih sangat kurang, sehingga berdampak pada optimalisasi penyuluhan kepada masyarakat petani dan peladang yang ada di provinsi paling timur Indonesia itu.

Hal itu dikatakan pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Santo Thomas Aquino, Jayapura, Yunus Paelo di Jayapura, Selasa.

Ia mengatakan, data terakhir yang diperoleh pihaknya menunjukkan, jumlah petugas penyuluh pertanian di Provinsi Papua saat ini, hanya sekitar 500-an orang, dan tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada.

"Jumlah ini sangat kurang dan belum mampu mengangkat mutu pertanian di Tanah Papua," kata Yunus Paelo.

Yunus Paelo mengemukakan, penyuluh adalah salah satu ujung tombak dalam pembangunan pertanian, karena bertugas memberikan informasi bagi petani.

"Kebanyakan petani di Papua, relatif masih bertani secara tradisional, ini yang harus diubah secara perlahan," ujarnya.

Untuk mengubah itu, kata dia, dibutuhkan metode dan penyuluh yang professional. Misalnya dengan memberikan informasi melalui radio, TV maupun media lainnya.

"Semua metode ini cukup efektif, namun yang paling tepat adalah dengan bertatap muka, sehingga keberadaan penyuluh lapangan sangat penting," terang yunus Paelo.

Menurut Yunus Paelo, Tanah Papua yang begitu kaya dengan sumber daya alam perlu dikelola secara benar, termasuk dunia pertaniannya.

"Bukan bertani secara berpindah-pindah, melainkan menetap untuk menjaga kondisi alam," sambungnya.

Ditambahkan Yunus Paelo, minimnya penyuluh di Papua, salah satunya adalah maraknya pemekaran daerah, yang berujung pada banyak penyuluh yang sebelumnya di lapangan diangkat menjadi aparatur pemerintah.

"Ini tentu kendala dalam membangun pertanian di Tanah Papua," katanya. (KR-MBK/B/JPR1/16/03/2010) [Antara/FINROLL News]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!