»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Ramses: Otsus Jadi ‘OPM’

Jayapura - Otonomi khusus yang bergulir sejak Tahun 2001, menurut Ramses Wally,SH telah berubah menjadi ‘OPM’. Apa itu OPM versi tokoh yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Provinsi Papua Partai Kealdilan Persatuan Indonesia (PKPI)?

‘’Sebelum Otsus, OPM ini di hutan-hutan. Maka setelah Otsus sudah masuk di dalam kota. O itu Otonomi, P itu Pemekaran dan M itu harga mati, jadi OPM adalah Otonomi Pemekaran Harga Mati,’’ungkapnya kepada Bintang Papua baru-baru ini.
Otsus dengan pemekaran ini, menurutnya setelah 9 tahun berjalan tidak memerdekakan rakyat Papua di dalam bingkai NKRI. ‘’Karena rakyat tidak merdeka di dalam Otonomi khusus di dalam kerangka NKRI, maka rakyat kecil berteriak merdeka terus,’’ jelasnya.
Dikatakan bahwa apakah kemudian rakyat yang berteriak merdeka ini mau ditangkap dan dibunuh. ‘’Yang ditangkap itu adalah yang melaksanakan O dengan P itu. Mereka yang harus bertanggung jawab,’’ tandasnya.
Merdeka di dalam NKRI, menurut Ramses afalah rakyat harus diberi kesejahteraan secara utuh. ‘’Artinya sehat jasmani rohani,’’ jelasnya.

Menurutnya, di dalam Otsus sudah jelas. ‘’Bagaimana pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Bagaimana infrastruktur masyarakat yang ada di kampung-kampung. Itu yang harus dibangun. Kalau itu dibangun dengan baik maka rakyat tidak lagi teriak merdeka,’’ lanjutnya.

Meskipun Otsus adalah kewenangan sepenuhnya ada di tangan Gubernur, menurutnya tidak boleh keslahan spenuhnya diarahkan ke Gubernur. ‘’Pemerintah Pusat, Kabupaten hingga ke bawah termasuh masyarakat juga bertangungjawab. Jangan menyelesaikan sepotong-potong,’’ tandasnya.
Disadari bahwa sejak kepemimpinan Barnabas Suebu, perhatian pemerintah kepada rakyat di kampung-kampung hingga kampung terpencil mulai dirasakan setelah program PNPM Mandiri serta program turun kampung yang gencar dilaksanakan oleh Gubernur. ‘’Itu baru dalam kepemimpinan Gubenur sekarang. Rakyat sekarang sudah rasakan, masyarakat merasakan kurang sehingga mereka minta langsung kepada gubernur,’’ katanya.

Hal tersebut menurutnya masyarakat sudah mulai mengerti. ‘’Hal-hal itu harus diikuti terus,’’ lanjutnya.

Ramses Wally mengharapkan terbangunbnya sistem yang mengarahkan agar dana yang telah dikucurkan hingga ke kampung dengan nilai yang cukup besar harus dapat dikelola dengan lebih efektif sesuai tujuannya. [Binpa]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!