Wasior - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengutamakan penyediaan air bersih, penambahan alat berat dan personel TNI di Wasior, Papua Barat. Saat meninjau lokasi banjir, SBY berjalan kaki.
"Air bersih dan air minum diprioritaskan, saya lihat proses evakuasi, alat berat harus ditambah," ujar SBY di Posko Tanggap Bencana Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis (14/10/2010).
SBY juga menekankan pentingnya psikiater seperti di Aceh untuk memulihkan kondisi kejiwaan masyarakat Wasior. Dirinya, imbuh SBY, juga akan melihat apakah betul terjadi illegal logging.
"Selebihnya saya akan lihat langsung ke lapangan, karena kita bisa tahu gundul apa tidak. Kalau bisa naik ke atas, jauh nggak? Bisa nggak? Lihat pohon dan batu yang runtuh itu," ujar SBY pada stafnya.
Setelah berpidato di depan warga Wasior yang lesehan di tenda darurat, SBY pun memimpin doa. Dengan Toyota Land Cruiser berwarna hitam dan iring-iringan 8-9 mobil Patwal beserta 2 bus rombongan menteri, SBY pun menuju ke lokasi yang paling parah terkena dampak banjir, Kampung Sanduay. Jaraknya sekitar 2 km dari Posko Tanggap Bencana.
Di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba rombongan berhenti. SBY serta merta turun dari mobil dan berjalan kaki berkeliling Kampung Sanduay. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah sampah-sampah berupa kayu pohon besar yang hanyut.
SBY pun memanggil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. "Pak Djoko mana Pak Djoko? Ini lihat kayu-kayu, kita harus tambahkan alat berat. Tidak mungkin ini dikerjakan secara manual," instruksi SBY yang disambut anggukan kepala Djoko.
Sesaat kemudian SBY memanggil Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. "Pak ini kita perlu bantuan tambahan dari TNI marinir, untuk evakuasi. Kira-kira satu atau dua batalyon," perintah SBY.
"Siap Pak, kita akan turunkan dua batalyon," jawab Agus.
SBY pun melanjutkan jalan kakinya meninjau rumah-rumah yang runtuh.
Senin 4 Oktober lalu, Kecamatan Wasior, Kab Teluk Wondama diterjang air bah yang menyebabkan seluruh sarana infrastruktur di Wasior luluh lantak, termasuk lapangan udara. Ribuan warga diungsikan ke Manokwari. Sejumlah bantuan pun dikirim.
Bupati Teluk Wondama, Albert H Torey, mengungkapkan data korban banjir hingga kini ada 150 orang meninggal, 123 orang hilang, 128 orang luka berat dan 660 orang luka ringan. [Mega Putra Ratya/detikNews]
»»
SBY: Utamakan Air Bersih, Tambah Alat Berat & Personel TNI di Wasior
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!