Biak-Sebanyak 39 Sekolah Dasar (SD) yang menjadi sekolah percontohan program peningkatan mutu pembelajaran atau dikenal dengan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang berlangsung di Biak , mendapat kunjungan langsung dari lembaga donor Unicef Papua.
Education Officer Unicef Papua dan Papua Barat, Sri Karna mengatakan, kunjungan yang dilakukan merupakan proses awal sebelum adanya intervensi penerapan program. Dan hal ini merupakan bentuk upaya untuk melihat secara dekat kesiapan sekolah. Sehingga dapat ditentukan program mana yang dapat diterapkan.
“Kita juga melihat secara dekat tentang gambaran sekolah, kapasitasnya, kondisi fisik sekolah dan sejauhmana pembelajaran di kelas,” kata Sri Karna kepada Bintang Papua, Senin (1/11).
Dijelaskan juga, program yang mendapat dukungan Unicef ini akan berakhir 2012, namun pada 2011 nanti akan di tinjau kembali, sejauhmana upaya pelatihan dan pendampingan yang sudah dilaksanakan. “Diakhir program kami juga akan kembali lihat dampak program ang sudah dijalankan,” ujarnya.
Kata Sri Karna, kunjungan ke beberapa sekolah yang akan menjadi percontohan didaerah ini, telah dilakukan sebanyak dua kali. Seperti yang dilakukan ke SD Inpres Mandouw di distrik Samofa. Menurutnya, dari kunjungan tersebut, baru terlihat ada sedikit perubahan, dimana sekolah tersebut mulai menata kondisi fisik sekolah.
“Sepertinya didaerah terpencil, gurunya cukup tapi tidak sering masuk. Sehingga kami dukung dengan penguatan kelas rangkap, dimana guru dapat mengajar satu hingga dua kelas bersamaan,” jelasnya.
Dikatakan juga, untuk menopang adanya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, perlu diterapkan tiga komponen, masing-masing MBS, Peran Serta Masyarakat (PSM) dan peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).
Sementara kepala SD Inpres Mandouw, Sunarti mengatakan, untuk penerapan kelas rangkap di sekolah tersebut tidak dilaksanakan karena guru yang ada saat ini masih cukup. Dan yang sudah dilakukan yaitu peningkatan mutu pembelajaran yang disebut dengan PAKEM.
“Dengan adanya penerapan program ini, dukungan orangtua sangat antusias dan sangat menyambut baik,” kata Kepala Sekolah, Sunarti.
Hal senada juga dikatakan salah seorang guru SD tersebut, John Randongkir, bahwa penerapan program yang mulai dilaksanakan tidak terlepas dari keikutsertaan beberapa guru dalam pelatihan. Dan keterlibatan para orang tua sangat terasa sekali, sehingga permasalahan sekolah dapat di bicarakan bersama-sama. “Untuk pengecetan sekolah saja, ini para orang tua bersama komite sekolah yang membiayainya,” ujarnya.
Dari total 39 sekolah yang menjadi percontohan penerapan program MBS di Biak Numfor, 7 sekolah berada di distrik Samofa, Yendidori 8 sekolah dan sisanya berada di distrik Biak Kota. [pin/aj/BinPa]
»»
Unicef Kunjungi Sekolah Percontohan MBS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!