»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Di Papua, Kriminal Menurun, Laka Lantas Meningkat 50 Polri Dipecat

Press Release Kapolda Papua Dalam Rangka Anev Situasi Kamtibmas Jelang Akhir Tahun 2010 Kriminal Menurun, Laka Lantas Meningkat, 50 Anggota Polri Dipecat

Untuk mengetahui perkembangan situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua sepanjang tahun 2010 dan penyelesaiannya, serta prediksi kamtibmas di tahun 2011, maka Kamis (30/12) kemarin bertempat Aula Rupatama Polda Papua telah digelar pres release Kapolda dalam rangka Anev Situasi Kambtimas Jelang Akhir tahun 2010. Berikut laporannya.
Oleh : Andi Riri/daud sonny- Bintang Papua

Situasi kamtibmas periode Januari s/d Desember 2010 dibandingkan dengan periode Januari s/d Desember 2009 terutama dalam kasus kriminalitas mengalami penurunan yakni dari 6.797 kasus pada tahun 2009 turun menjadi 5.006. Untuk tingkat penyelesaian mengalami peningkatan 50 kasus( dari 4.069 kasus menjadi 4.664 kasus). “Kerawanan Kriminalitas masih berada pada Polresta Jayapura sebanyak 1.086 kasus, disusul Polresta Sorong jumlah 474 kasus, kemudian Polres Biak Numfor dengan 421 kasus,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol. Bekto Suprapto dalam press release yang dibacakan pada Anev Situasi Kamtibmas menjelang akhir tahun 2010, berlangsung di Aula Rupatama Polda Papua, Kamis (30/12) dihadiri sejumlah pejabat utama Polda Papua, beberapa Kapolres, dan wartawan media lokal dan nasional yang ada di Papua.Data angka kecelakaan lalu lintas, lanjut Kapolda, periode tahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 95 kasus atau naik 14,4 persen dari tahun 2009.

Menurut kelompok umur yang terlibat Laka Lantas paling tinggi usia 16-25 tahun sebanyak 274 kasus, 26-35 tahun sebanyak 268 kasus. Sedangkan untuk kasus laka lantas yang disebabkan minuman keras (miras), mengalami penurunan sebanyak 5,18 persen yakni dari 135 kasus turun menjadi 128 kasus. “Kerawanan Kecelakaan lalu lintas masih tetap dominan terjadi di wilayah Polresta Jayapura, hal ini disebabkan karena kondisi sarana prasarana lalu lintas yang belum memadai, serta tingkat kesadaran masyarakat yang rendah maupun pengaruh minuman keras yang dikonsumsi oleh pengguna jalan,” jelas Bekto. Sedangkan pelanggaran lalu lintas juga terjadi penurunan sebanyak 14.624 kasus (32.774 kasus -18.150 kasus) atau 44,62 persen. Penurunan pelanggaran, menurut Kapolda dapat tercapai karena semakin intensifnya petugas melakukan patroli/razia dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sehingga jumlah pelanggaran lalu lintas sepanjang tahun 2010 dapat ditekan.
Lanjut, untuk kasus menonjol dan penyelesaiannya selama periode 2010 dan menjadi perhatian Polri menurut Bekto, yakni sebanyak 36 kasus, sedangkan penyelesaiannya sebanyak 15 kasus. “Tindak pidana yang diselesaikan secara adat/kekeluargaan di Polda Papua sebanyak 317 kasus diantaranya, kasus KDRT, aniaya ringan, pencabulan, dan serobot tanah,” katanya.

“Dari 36 kasus yang menjadi perhatian kami, kasus penembakan warga sipil oleh kelompok bersenjata menjadi prioritas utama, baik yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya maupun wilayah lainnya,” tegasnya seraya menambahkan, kasus menonjol lainnya seperti kasus perang suku di Kwamki Lama, penyerangan massa terhadap anggota Polri, penembakan di area PT Freeport Indonesia, perampasan terhadap WNA, kecelakaan pesawat terbang, unjuk rasa menentang Otsus, kepemilikan senpi illegal, penembakan oleh anggota Polri, demo anarkis dan pengibaran bintang kejora. Kasus senjata api non standar TNI/Polri, rakitan mengalami peningkatan di tahun 2010 sebanyak 69 kasus dibanding periode 2009 sebanyak 63 kasus. Perinciannya; penemuan bahan peledak 15 kasus, penyalahgunaan bahan peledak 3 kasus, penemuan senjata api 13 kasus, penyalahgunaan senjata api 38 kasus. Kejahatan menggunakan senajata api sebanyak 27 kasus, turun dari tahun 2009 sebanyakk 40 kasus.

Untuk pelanggaran anggota Polri mengalami peningkatan, yang diberhentikan secara tidak hormat sebanyak 50 orang dibanding tahun sebelumnya sebanyak 32 orang. 48 orang berpangkat Bintara, dan 2 orang berpangkat perwira pertama. “Pelanggaran kebanyakan disersi atau meninggalkan tugas dengan waktu yang sangat lama,” kata Kapolda.U ntuk perbandingan Pagu definitive tahun anggaran 2011 yakni sebesar Rp 864.139. 501.000 mengalami peningkatan disbanding tahun 2010 sebanyak Rp 826.076.691.000.Dalam kesempatan ini, Kapolda mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan. Selalu meningkatkan kemitraan Polisi dan masyarakat melalui pemberdayaan forum kemitraan Polisi dan masyarakat yang ada di daerah masing-masing. “Saya mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan dan hasutan dari orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin memperoleh keuntungan sendiri,” imbaunya.

Selain itu, tambahnya, masyarakat jangan melakukan tindakan anarkhis dalam menyikapi satu masalah hukum, sebaliknya lakukan sesuai dengan mekanisme hukum seperti dialog atau segera melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian untuk mengambil langkah langkah antisipasi. “Saya berharap masyarakat tetap menjaga kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin dengan baik, agar tidak mudah terpecah belah oleh pihak lain yang tidak ingin Papua damai,” harapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!