»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Papua Kekurangan Polisi Hutan

Jayapura - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua mengeluhkan minimnya tenaga polisi hutan (Polhut) untuk menjaga hutan di Papua.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua, IGGN Sutedja menuturkan saat ini jumlah polhut yang tersebar di Papua hanya 72 orang. Yang dibutuhkan sekitar ribuan orang. Salah satu penyebabnya, formasi PNS untuk Polhut sangat terbatas. Untuk tahun ini saja, Provinsi Papua tak mendapatkan penambahan PNS untuk polhut.

"Kita punya polhut ada 72 orang dan itu mengawasi seluruh Papua, Anda bayangkan. Mission imposible kan? Luas Papua yang 3 x pulau Jawa katanya kan. Pintu-pintu keluar banyak, sementara orang-orang kita, tenaga kita terbatas. Kedua memang akses juga terbatas gitu kan. Contoh misalnya petugas saya adanya di Asmat, jadi kalau orang melanggarnya atau ketemunya di Mappi, begitu ada laporan ke Mappi, dari Asmat ke Mappi naik speed sudah satu hari penuh. Itu jika airnya bagus, kalau air surut nginap-nginap di jalan."

Pada 2009-2010, Pemda setempat bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Papua menyekolahkan 1500-an polisi ke Denpasar-Bali, untuk menambahkan kurikulum tentang kehutanan. 1500-an polisi tersebut akan disebar kembali hingga ke pelosok polsek setempat untuk membantu tugas polisi hutan di Papua. Namun, hingga saat ini program tersebut tidak berjalan maksimal, karena 1500-an polisi ini lebih memilih menetap di polsek tempat bekerjanya, dibandingkan masuk ke hutan-hutan Papua. [Katharina Lita/kbr68h.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!