»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Pemerintah Buka 14 Rute Penerbangan Perintis

Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan menambah 14 rute penerbangan pesawat perintis pada tahun ini. Rute penerbangan perintis yang tahun lalu sebanyak 118 rute akan ditambah menjadi 132 rute tahun ini. Rute penerbangan itu mencakup wilayah Kalimantan, Papua, dan Maluku.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay mengatakan, saat ini proses pembukaannya sudah mulai berlangsung dengan melewati proses tender. Melalui tender, akan didapat perusahaan operator pesawat perintis sebagai pemenang yang nantinya untuk melaksanakan skema penugasan PSO (public service obligation) dari pemerintah.
"Tendernya sudah mulai. Ada beberapa yang sudah didapat pemenangnya, beberapa belum," ujarnya di sela rapat kerja dengan Komisi V DPR-RI di Jakarta, Selasa (8/2).

Menurut Herry, untuk merealisasikan penambahan rute perintis itu, pemerintah pada tahun ini akan memberikan dana subsidi total sebesar Rp296,87 miliar kepada pesawat perintis. Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 ini akan diberikan dalam bentuk dana operasional untuk 132 rute perintis sebesar Rp284,83 miliar dan subsidi BBM untuk sebanyak 4.028 drum avtur bersubsidi.

Salah satu dari penambahan ini, ujar Herry, Kemenhub telah menambah frekuensi penerbangan pesawat perintis dari Timika ke wilayah pedalaman Papua untuk membuka isolasi daerah. Tahun ini, penerbangan perintis Timika melayani 17 rute, termasuk satu rute baru Timika-Sinak di Kabupaten Puncak pulang-pergi.

Pada rute Timika, ada tiga operator penerbangan perintis yang terlibat. Ketiganya yakni Trigana Air Service dengan menggunakan pesawat DHC 6 Twin Otter, Susi Air (pesawat PC 6 Pilatus Porter), dan Jhon Lin Air Transport (pesawat Cesna C 208 Grand Caravan).

Penambahan rute dan frekuensi penerbangan perintis ini bagian dari program subsidi operasional bagi operator di angkutan pelayanan perintis ketiga moda, yakni darat, laut, dan udara pada tahun ini. Di APBN 2011, Kementerian Perhubungan menyiapkan dana subsidi operasional perintis Rp928,10 miliar, meningkat 21,13% dibandingkan dengan alokasi 2010 sebesar Rp766,19 miliar. [Antara]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!