»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Lowongan Kosong, CPNSD Diminta Dikembalikan ke Supiori

Biak – Sebanyak 153 lowongan yang kosong pada penerimaan CPNSD formasi 2009 di Kabupaten Supiori, diminta untuk dikembalikan Pemerintah Pusat ke daerah ini.

Alasannya, tingkat pengangguran didaerah ini masih sangat tinggi. Permintaan tersebut dimasukkan sebagai penambahan kuota khusus, dalam penerimaan formasi CPNSD 2011 mendatang, untuk kelulusan SLTA.
“Kami minta harus dikembalikan, karena terbukti masih banyak masyarakat asli Supiori yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata Ketua DPRD Supiori, Dra.Hulda Ida Imbir,MM kepada Bintang Papua pekan lalu.

Upaya permintaan tersebut, kata Hulda Imbir, sudah dilakukan beberapa waktu lalu di Jakarta. Saat itu, tim DPRD telah bertemu dengan pihak Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan). “Melalui Deputi SDM-nya, kami sudah ajukan permintaan agar 153 lowongan kosong itu dikembalikan ke Supiori, dan jumlah tersebut untuk menambah kuota penerimaan CPNSD formasi 2011 khususnya bagi kelulusan SLTA. Dan hal ini sudah disetujui pak menteri saat itu,” ujarnya.

Pihaknya juga menyadari kondisi daerah yang baru dimekarkan saat itu, sehingga terjadinya pengembalian lowongan kosong ke pemerintah pusat, lantaran jumlah sarjana yang diminta masih minim. “DPRD berpendapat, penerimaan kelulusan SLTA harus diperbanyak, dan tentu ada upaya yang difokuskan pada peningkatan pendidikan profesi,” katanya. Sebab di kabupaten ini, tidak ada BUMN/BUMD, sehingga yang diharapkan hanyalah PNS. Dan kenyataannya, walaupun ada perusahaan yang masuk ke Supiori, tetapi tenaga kerja diboyong dari luar daerah, orang Supiori sendiri hanya sebagai penonton.

Selain itu, pihaknya juga tegaskan, agar panitia pendaftaran didaerah, dalam memberikan informasi adanya pendaftaran CPNSD, sebaiknya lebih proaktif. Yaitu dengan menempel plakat informasi di semua kantor pemerintahan kampung (kantor desa), kantor distrik dan kantor pemerintahan kabupaten didaerah ini. Sebab pengalaman lalu, yang terjadi informasi lebih banyak disebarkan atau disiarkan melalui media yang berada di kabupaten Biak Numfor, sehingga masyarakat asli Supiori sendiri tidak tahu adanya informasi pendaftaran tersebut. “Buktinya, untuk informasi pendaftaran CPNSD saja, dipublikasikan melalui media yang jangkauannya tidak masuk ke Supiori, sehingga orang Supiori sendiri tidak mengetahui adanya informasi pendaftaran. Sehingga yang terjadi, peserta tes CPSD lebih didominasi dari masyarakat yang berasal dari kabupaten Biak,” katanya.
Lanjut ditegaskan ketua DPRD ini, dalam pendaftaran dan penerimaan CPNSD formasi 2011 mendatang, pemerintah daerah atau panitia pendaftaran hanya dikhususkan bagi putera-puteri asli Supiori yang bertempat tinggal di 38 kampung atau 5 distrik yang berada di kabupaten ini. Hal ini dimaksudkan agar dalam bekerja, PNS harus benar-benar loyal dengan daerah dimana dia ditempatkan. ”Yang terjadi saat ini, banyak PNS di Supiori yang bertempat tinggal di Biak, nanti mau terima gaji baru datang ke Supiori, setelah itu kembali lagi ke Biak” ujarnya.

Selaku DPRD, pihaknya menyadari bahwa dengan alasan dikembalikan 153 lowongan yang kosong ke pusat dalam formasi 2009 lalu, karena yang diminta saat itu, dengan syarat kelulusan sarjana dari jurusan yang masih langkah di kabupaten Supiori. [pin/aj/eric/BinPa]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!