Biak - Pangan lokal produksi Kabupaten Biak Numfor, Papua berupa ubi jalar, singkong, sagu dan keladi terancam punah karena ketergantungan masyarakat setempat pada beras. Ketua Pananggungjawab Lomba Makanan Lokal Biak, Ir.Yan Lie di Biak, Kamis mengakui,untuk mencegah makanan lokal tidak ditinggalkan masyarakat maka Dinas Peternakan dan Pertanian menggelar lomba menu makanan lokal.
"Lewat lomba makanan lokal diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mencintai pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-sehari," harap Yan Lie. Dia mengakui, pangan lokal keladi, singkong maupun sagu merupakan bahan makanan lokal yang kaya kandungan gizi.
Untuk menu lokal yang dibuat masyarakat ini, lanjutnya, potensi keterdapatannya melimpah karena dibudidayakan pada lahan-lahan masyarakat setempat. "Pangan lokal yang ada saat ini perlu diolah menjadi makanan bergizi untuk kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati bidang Penelitian dan Pengembangan, Piet Wospakrik mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak menyambut positif pelaksanaan lomba menu makanan lokal. "Pemkab Biak mendukung program lomba menu lokal karena bahan bakunya diolah dari lingkungan alam setempat," katanya.
Adapun yang keluar sebagai juara pertama lomba makanan lokal tersebut diraih Jalasenastri, sedangkan urutan ke dua diraih Ikatan Wanita Hindu, sementara peringkat tiga diraih Persit Korem 173/PVB.
Sementara itu, juara harapan satu adalah Pia Ardhiya Garini, sementara harapan dua diraih Ikatan Wanita Sulawesi Selatan serta harapan satu, Dharma Wanita Disperindag. [FINROLL News]
>>> Silahkan berikan Ide, Saran & Kritik Mengenai Webblog ini
klik disini
»»
Pangan Lokal Biak Terancam Punah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waah..bgmana dng tng pu anak-cucu nnt mw tw tntang tng pu makanan asli dr tng pu daerah sndr kl su trlupakn smpe bs 'PUNAH' bgt...
BalasHapusTp trimaksh bt tng pu Orang2 yg bkn kgiatan sperti yg dbritakan spy tng tra lpa tntang Tng pu Mkanan Asli...
MVJ/