»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Bupati Ditahan, Aktivitas Pemerintahan Nyaris Lumpuh

Sorendiweri - Aktivitas Pemerintahan di Kabupaten Supiori nyaris lumpuh karena hampir semua pimpinan satuan kerja pemerintah daerah (pejabat) dan pegawai tidak masuk kantor. Hal ini seperti pantauan media ini Selasa, (18/11) di Kantor Bupati Supiori di Sorendiweri.

Hampir semua unit kerja pada Sekretariat Daerah (Setda) Kantor Bupati Supiori tidak melakukan aktivitasnya. Banyak, ruangan yang terlihat kosong dan tidak ada pegawainya. Kalaupun ada pegawai itupun hanya satu dua orang dan mereka hanya duduk sambil bercerita tanpa melakukan pekerjaan rutin kantor. “Pegawainya tidak ada,”, ujar seorang security yang pagi itu sedang bertugas.

Dari sekuriti ini diketahui bahwa sebagian besar pegawai di Kabupaten Supiori menetap di Kabupaten Biak Numfor, dan mereka tidak menjalankan tugasnya sejak Bupati Supiori Yules F Warikar ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan penyalahgunaan kewenangan jabatan untuk pembangunan pasar sentral Supiori yang telah menelan habis 18 Miliar.

Penahanan itu, membawa beban psikologis bukan saja kepada Bupati Supiori, tapi juga bagi pelayanan pemerintahan dan masyarakat. Sebab, aktivitas pelayanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat tidak berlangsung sebagaimana mestinya.

Akibatnya, banyak pegawai dan pejabat daerah enggan bekerja. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu ditempat lain dari pada di kantornya di Sorendiweri, Kabupaten Supiori sehingga warga kecewa karena setiap kali mereka ke kantor Bupati, tidak mendapatkan pelayanan yang diharapkan.

Bosan dengan kejenuhan dan stagnasi pemerintahan dan pelayanan yang tidak maksimal maka ratusan orang yang tergabung dalam wadah Solidaritas Masyarakat Peduli Supiori melakukan aksi unjukrasa pada Selasa (17/11) lalu di Kantor Bupati Supiori di Sorendiweri menuntut agar bupatinya Drs Yules F Warikar segera dibebaskan tanpa syarat oleh Majelis Hakim Pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) di Jakarta.
Tuntutan itu, kata Yotam Wakum warga Supiori, cukup beralasan sebab warga menilai apa yang dilakukan Bupati Supiori adalah untuk kemajuan, kebanggaan dan harga diri orang Supiori bukan untuk kepentingan pribadi.

Menurut, Wakum, aksi unjukrasa ini terjadi karena masyarakat mulai jemu dengan kondisi yang terjadi. Penahanan ini berimbas pada aktivitas pelayanan publik, dan tidak difungsikannya pasar sentral tersebut untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Meskipun melakukan aksi unjukrasa, warga tetap menghargai dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Namun mereka optimis dan yakin akan keputusan Pengadilan Tipikor Jakarta yang akan membebaskan Bupati Supiori Yules Warikar.
Mereka juga meminta agar Pengadilan Tindak Pidana Korusi (Tipikor) Jakarta dapat mempertimbangkan kondisi psikologis masyarakat di Kabupaten Supiori yang mengharapkan agar Bupatinya Yules F Warikar dapat dibebaskan dari tuntutan hukum dan kembali ke Sorendiweri untuk menjalankan tugas melayani masyarakat

Dalam aksi unjukrasa itu mereka membawa ratusan poster dan spanduk yang berisi antara lain : “Bebaskan Bupati Y Warikar; Kami Warga Supiori Butuh Pembangunan; Warga Supiori Menjunjung Ketulusan Bupati Yules Warikar membangun daerah; Kami Yakin Bupati Warikar Bebas dari Segala Virus; KPK Jangan Tebang Pilih, masih banyak Ratusan Milyar beterbangan mencari sangkar”;

John Kafiar (33) saat membacakan pernyataan sikap mengatakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan untuk segera mempertimbangkan sanksi hukum terhadap Bupati Supiori, Drs. Yules F. Warikar, karena apa yang dilakukannya adalah untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat di Supiori.

Menurutnya, Bupati adalah pemimpin gereja dan juga pemimpin masyarakat yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan masyarakat di daerah ini, karena apa yang dilakukannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Supiori.
Usai membacakan pernyataan sikap dan tuntutannya mereka kemudian menyerahkan secara resmi aspirasinya kepada Pemerintah daerah yang diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Supiori, Drs.Yulianus Wambrauw.

Kepada Media ini di Sorendiweri, Wambrauw mengatakan menghargai aspirasi masyarakat dan memberi dukungan moril bagi bupati yang saat ini ditahan di LP Cipinang Jakarta . Selain itu, Wambrauw juga berjanji akan meneruskan aspirasi ini melalui mekanisme pemerintahan kepada pihak-pihak yang berwenang. [Gabriel Maniagasi/BintangPapua]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!