»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

KNPB: Ada Aktor Ketiga yang Mengatasnamakan Kelly Kwalik

Terkait Kasus Penembakan di Area Freeport
Sentani - Dua pandangan berbeda antara mantan Kapolda Papua, Irjen Bagus Ekodanto dan Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI A.Y. Nasution terkait siapa dalang dari serangkaian kasus penembakan yang terjadi di area PT Freeport beberapa waktu lalu, dimana menurut Bagus Ekodanto dalang aksi itu bukanlah dari kelompok TNP/OPM pimpinan Kelly Kwalik, sedangkan A.Y Nasution menegaskan bahwa pelakunya adalah kelompok Kelly Kwalik, ditanggapi oleh Sekjend Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Demus Wenda.

Demus yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua ini menegaskan, pelaku rangkaian aksi teror selama ini bukanlah dari kelompok Kelly Kwalik.
Yang perlu dicermati, menurutnya, nama Kelly atau Kwalik di Wamena bukan hanya satu orang. "Yang dimaksudkan Pangdam ini yang mana? Sebab dalam Komando Daerah (Kodap) III, Timika ada Kelly Kwalik, Kely Daniel Kogoya alias Kwalik dan Titus Murib sendiri," ujar Demus di Sentani, Kamis (12/11) kemarin.

Dari realese Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) yang diberikan, Demus juga mempertanyakan statemen pimpinan TNI dan Polri yang menyatakan bahwa telah bertemu dengan jubir Kelly sendiri, dimana menurutnya, karena perihal tersebut, akhirnya Kelly Kwalik mengutus jubir khusus untuk bertemu dengannya guna menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jika dikatakan Panglima atau Kapolda mereka memiliki dokumen rekaman atau sebagainya yang diperoleh dari jubir, maka coba tunjukkan jubir yang dimaksud sebab saat ini jubir Kelly Kwalik sedang bersama kami dan siap membeberkan semuanya," tegas Demus.
Menurutnya, pelaku aksi teror dan penembakan di lokasi PT Freeport merupakan TPN buatan yang memiliki niat tak sejalan dengan TPN-OPM murni. "Maksudnya adalah ada aktor ketiga yang mengatasnamakan Kelly Kwalik untuk mewujudkan niatnya," ucap Demus.

Terang-terangan Demus menyebut nama Tom Beanal yang menyimpan satu motivasi menyangkut PT Freeport, lalu dengan dukungan pihak ketiga, misi tersebut dijalankan. "Ini untuk mengelabui perjuangan murni dan menggeser opini publik selama ini guna mewujudkan apa yang diinginkan," beber Demus.

Ia juga menyebut nama Mama Yosefa dan Markus Haluk yang memang memiliki pandangan sama namun berbeda tujuan. Keduanya termasuk Tom Beanal saat ini sedang ikut berjuang untuk Papua, namun finalnya adalah terwujudnya dialog. Sementara perjuangan yang dijalankan TPN-OPM adalah murni meminta referendum dan bukan lagi dialog. "Aksi lawan yang kami lakukan selama ini adalah untuk meminta referendum bukan dialog. Yang melahirkan isu dialog adalah TPN-OPM buatan guna mengelabui perjuangan Kelly Kwalik," paparnya lagi.

Lebih jauh disampaikan bahwa jika akhir semua ini dilakukan dengan cara dialog, sekalipun melibatkan pihak ketiga, tentu akan melahirkan sebuah negara federal dan selama itu pula perjuangan atau aksi lawan tak akan henti dilakukan. "Kami menolak bentuk negara federal. Yang kami inginkan adalah negara republik sendiri," koarnya.

Ia juga mengancam jika Pangdam atau Kapolda tidak bisa menunjukkan Jubir yang dimaksud, maka pihaknya siap mengeluarkan jubir yang diutus Kelly Kwalik dan jubir tersebut, yang juga menyimpan banyak informasi terutama menyangkut insiden kasus penembakan di Mile 62 serta penyanderaan di Mapenduma kala itu. [ade/fud/Cepos]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!