Sejumlah Spesies Flora Baru Ditemukan di Papua

Jayapura - Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Papua Barat, akan segera mengumumkan penemuan terbaru sejumlah jenis flora species dari Taman Wisata Alam Gunung Meja.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Pelayanan dan Evaluasi dari Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Jonny Holbert Panjaitan.

"Saya belum mau mengatakan berapa jenis species baru yang akan diumumkan," ujarnya saat ditemui di stand Pameran Manokwari pada Konferensi Keanekaragaman Hayati di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Jumat (13/11/2009).

Dikatakan Jhon, dari hasil penelitian balai penelitian kehutanan Manokwari juga ditemukan jenis tanaman obat pale kuning. Menurut kepercayaan masyarakat setempat daun ini berkhasiat untuk penyakit malaria dan sebagai obat penambah stamina.

Selain itu juga lanjutnya, balai ini sedang membubidayakan mangrove dengan menggunakan sistem tebang pilih. Ia juga menambahkan pihaknya saat ini juga sedang membuat konservasi penanaman pohon Merbau. "Kita akan membuat kebun konservasi merbau seluas 7 hektare di Manokwari," ujarnya lagi.

Kebun konservasi Merbau ini lanjutnya, dilakukan karena kayu jenis merbau (instia sp) atau yang sering disebut kayu besi ini paling banyak diminati, karena mutunya bagus dan kuat.

Luas hutan Papua sekitar 41,25 juta hektare, juga kaya akan berbagai jenis flora dan fauna. Kekayaan flora ini diindikasikan dengan lengkapnya tipe hutan yang dimiliki Papua. Mulai dari tipe hutan mangrove sampai vegetasi alpin.

Dikatakan, keanekaragaman flora yang dimiliki Papua diduga mencapai 15.000 - 20.000 jenis tumbuhan tinggi dengan jumlah marga yang sudah teridentifikasi sebanyak 1465.

Paling sedikit 124 marga di antaranya endemik. Demikian halnya dengan jenis fauna, terdapat 268 jenis burung endemik dari 641 jenis burung yang telah ditemukan pada saat itu.

Untuk fauna sendiri, juga ditemukan burung paruh bengkok di Gunung Meja. "Kami juga saat ini menangkarkan Kasuari di balai penelitian kami," ujarnya. [Nur Rahmatika Adriyati /Okezone]