»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Siswa Di Pedalaman Mimika Berbulan-bulan Libur

Timika - Para siswa sejumlah sekolah di pedalaman Kabupaten Mimika, Papua dilaporkan berbulan-bulan libur alias tidak menerima pelajaran karena para gurunya masih berada di Timika.
Kepala Distrik Jila, Frans Kambu kepada wartawan di Timika, Jumat mengakui aktivitas belajar mengajar di sejumlah SD dan SMP di wilayahnya memang lumpuh sejak Juni sampai saat ini karena guru-guru masih berada di Timika.

"Guru-guru tidak bisa kembali ke tempat tugas mereka karena tidak ada sarana transportasi ke sana," kata Kambu.
Kambu menyebutkan sekolah-sekolah yang lumpuh kegiatan belajar-mengajarnya itu seperti SMPN Jila, SDI Jila, SDI Geselema, SDI Alama, dan SDI Hoeya.
Lokasi tempat sekolah-sekolah itu berada, demikian Kambu, hanya mampu dijangkau dengan sarana transportasi udara lantaran letaknya di wilayah pegunungan di atas ketinggian 2.000 meter.
Pernyataan Kambu dibenarkan Kepsek SDI Geselema, Philipus Patjanan.

Philipus mengatakan ia dan staf guru siap kembali ke tempat tugas asalkan tersedia sarana transportasi.
"Saya akui selama satu semester siswa tidak menerima pelajaran karena guru-guru tidak bisa kembali ke tempat tugas," kata Philipus.

Salah seorang guru bantu di SDI Geselema, Nuh Faot mengatakan enam orang guru yang bertugas di SDI Geselema sejak Juni masih berada di Timika.
"Sejak Juni kami tinggal di Timika dan belum kembali ke tempat tugas karena ketiadaan sarana transportasi," ujar Nuh.

Para guru tersebut mengatakan selama ini mereka terbantu dengan fasilitas helikopter milik PT Freeport Indonesia yang disewa oleh Biro Pendidikan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk menjangkau tempat tugas.
Namun selama empat bulan terakhir, layanan transportasi helikopter secara gratis dihentikan karena belum adanya penandatanganan kerjasama antara Biro Pendidikan LPMAK dengan Dinas Pendidikan Dasar Mimika.

Sekretaris Eksekutif LPMAK, John Nakiaya mengatakan LPMAK belum bisa melayani transportasi guru-guru yang bertugas di pedalaman selama belum ada penandatanganan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Dasar yang mengatur persentase anggaran antara kedua belah pihak.
"LPMAK siap membantu pemerintah daerah dalam mengurus pendidikan di pedalaman, tapi Dinas Pendidikan Dasar harus punya komitmen yang jelas," kata Nakiaya.

Menurut informasi yang dihimpun ANTARA di Timika, terbengkalainya kegiatan belajar-mengajar (KBM) sebagaimana di Distrik Jila terjadi di hampir seluruh sekolah di pedalaman dan pesisir Mimika.
Guru-guru dari sekolah-sekolah tersebut terlihat sering luntang-lantung di Timika tanpa urusan yang jelas.
Ironisnya, tak sepeserpun gaji dan tunjangan mereka dipotong oleh pemerintah meski tidak pernah melaksanakan tugas.

Bahkan tiap enam bulan Pemkab Mimika mencairkan insentif guru dengan perincian Rp500 ribu/bulan bagi guru yang bertugas di kota dan Rp1,5 juta/bulan bagi guru yang bertugas di sekolah terpencil. [Antara/FINROLL News]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!