»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

800 Ton Beras Bulog Biak Diduga Rusak

Biak - Sedikitnya 800 ton beras dari total 3.200 ton yang diterima Perum Bulog Kabupaten Biak Numfor, Papua diduga rusak karena bewarna kecoklatan.

Data yang diperoleh di Biak, Rabu, menyebutkan, 800 ton beras Bulog yang diduga rusak dipasok dari Perum Bulog Sub Regional Parepare, Sulawesi Selatan melalui pelabuhan Biak.

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Biak Junaidi Hanafiah ketika dikonfirmasi di Biak, mengakui, dari 3.200 ton beras yang dikirim ke Perum Bulog Biak tak semuanya mengalami kerusakan.

Ia menyebutkan, untuk mengetahui kelayakan 800 ton beras beras yang diduga rusak apakah memenuhi kelayakan untuk dikonsumsi atau tidak maka pihak Bulog Biak bersama karantina pertanian telah melakukan pemeriksaan di laboratorium PT Sucofindo Makassar.

"Bagaimana hasil akhir pemeriksaan contoh beras yang diduga rusak, apakah dinyatakan layak dikonumsi atau tidak akan diterimai dalam beberapa hari ini," ujar Kabulog Subdivre Biak Junaidi Hanafiah.

Dia mengakui, sesuai hasil kesepakatan pihak DPRD, Bulog, Dispirndag maupun instansi terkait pasokan beras sebanyak 3.200 ton ke Perum Bulog Divre Biak tidak boleh didistribusikan kepada masyarakat sebelum diperoleh hasil pengujian PT Sucofindo.

Meski beras yang dipasok ke Biak 3.200 ton belum dipasarkan, menurut Junaidi, namun ketahanan stok bahan pokok dimiliki pihak Bulog Biak masih mencapai berkisar 4.000 ton lebih.

"Saya kira jumlah stok beras saat ini di gudang Bulog dapat bertahan hingga lima bulan mendatang,"ujar Kabulog Divre Biak Junaidi menyikapi ketersediaan beras pasca temuan sidak DPRD Minggu lalu.

Sebelumnya, Ketua DPRD Biak Nehemia Wospakrik mengingatkan jajaran Perum Bulog Biak untuk tidak mengedarkan 3.200 ton beras yang dipasok dari Bulog Parepare kepada masyarakat maupun jatah beras untuk PNS, dan TNI/Polri.

"Bagaimana rekomendasi DPRD menyikapi pengiriman beras masih akan menunggu laporan tim investigasi DPRD Biak dari Parepare dan Jakarta dalam waktu dekat," harap Ketua DPRD Nehemia Wospakrik. (M039) [Antara/FINROLL News]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!