Angka korban tewas akibat banjir bandang di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wandoma, Papua Barat terus bertambah. Sampai pukul 16.00 WIT, korban tewas yang sudah ditemukan 83 orang. “64 orang lainnya dinyatakan hilang. Mereka diperkirakan tertimbun lumpur setinggi 2-3 meter atau hilang terbawa banjir ke laut,” kata Staf Khusus Presiden bidang Otda, Velix Wanggai, Rabu (6/10).
Velix juga menjelaskan, Kota Wasior mengalami kerusakan berat hingga 80 persen. Kondisi ini memaksa sedikitnya 4.000 orang mengungsi. “Mereka dibawa ke Kabupaten Manokwari dan Nabire. Air bersih tidak ada dan listrik padam,” ungkap Velix. Pemda Provinsi, lanjut Velix, saat ini aktif dalam tanggap darurat, pencarian korban. Mereka dibantu oleh TNI serta Polri.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah menyerahkan dana operasional Rp200 juta, bahan makanan, obat-obatan dan tenda. Hal yang dibutuhkan mendesak saat ini adalah kantong jenazah, masker, dan obat diare. “Diperkirakan diare akan terjadi karena keterbatasan air bersih,” tutur Velix.
Menurut Velix, dari pengamatan di lapangan, pembersihan lumpur dapat memakan waktu 3-6 bulan. Hal ini disebabkan ketersediaan alat berat yang terbatas. Velix juga mengungkapkan penyebab terjadinya banjir bandang. Menurutnya, bencana tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi seminggu belakangan ini.
Hujan kemudian menjadi air permukaan yang mengalir deras ke arah Kota Wasior yang berada di dataran rendah atau kaki gunung. Aliran air itu membawa serta batu-batuan besar dan batang-batang pohon. “Vegetasi hutan masih padat dan tidak ada penebangan pohon di pegunungan,” tegas Velix. [dtc/analisadaily.com]
Baca : Sudah 64 Korban Tewas Ditemukan di Wasior • Menko kesra 56 Tewas Akibat Banjir • 10 Tewas Dalam Banjir Bandang Papua
»»
Korban Tewas Banjir Wasior 83 Orang, 80% Kota Rusak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!