»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

PNS Yang Kost atau Kontrak Rumah diberikan Insentif

Supiori — Minimnya perumahan yang selama ini dijadikan alasan oleh PNS untuk tidak menetap di wilayah Kabupaten Supiori, telah teratasi. Mall Supiori yang selama terkesan tidak diurus akan segera dijadikan tempat penginapan sementara PNS sambil menunggu pembangunan barak dan rumah dinas.

“Mall Supiori yang belum terpakai itu, akan dijadikan sebagai tempat tinggal PNS. Itu juga aset daerah. Pasar kering akan dipakai sebagai tempat tinggal. Jadi kalau mau ketemu PNS di Mall Supiori saja,” ungkap Weror, diruang kerjanya, Senin (22/12) kemarin. Mall Supiori itu, kata Weror, akan dipakai sementara waktu oleh PNS sambil menunggu pembangunan barak maupun rumah dinas yang permanen. Sehingga PNS tidak lagi beralasan bahwa tempat tinggal menjadi kendala utama mereka. Semua pemerintah siapkan.

Sedangkan untuk para PNS yang memang telah tinggal menetap di Supiori dengan jalan menyewa ataupun mengontrak rumah penduduk akan diberikan intensif dalam rangka meringankan beban PNS terutama PNS rendahan yang memiliki keinginan dan kemauan untuk bekerja di Supiori. “PNS yang Kost rumah penduduk itu akan diberikan intensif, karena mereka ini sadar dan mengerti tujuan utama mereka bekerja bersama pemerintah. Tujuan pemerintah kan cuma satu, yaitu mensejahterakan rakyat Indonesia. Bagaimana pemerintah mau mensejahterakan rakyat, sedangkan tinggalnya tidak bersama-sama rakyat bersangkutan,” singgung Weror.

Menyinggung alokasi dana untuk pembangunan rumah dinas dan barak PNS yang rencananya akan dibangun di Kampung Mansoben, Weror mengatakan, untuk menyikapi ketersediaan dana tersebut, pihaknya telah melakukan penghematan secara besar-besar.

“kebijakan anggaran kami dari menyiapkan bahan bakar dan meyiapkan peralatan kendaraan berupa spare part kendaraan diganti atau dikurangi dengan biaya subsidi perumahan bagi pejabat dan staf. Spart Part kendaraan semua dikurangi,” tegas Weror.

Sementara itu dari pantauan media ini, salah satu hal yang sangat mempengaruh melemahnya pertumbuhan ekonomi dan pembanguan Supiori, adalah masalah tanah. Para pemilik tanah ulayat di wilayah tersebut terutama di Ibu Kota Kabupaten Supiori, Sorendiweri dan sekitarnya tidak mudah melepaskan tanah adat mereka. Hal ini tentu menghambat investasi serta kesungguhan untuk membangun Supiori. [hen/aj/erick/BinPa]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!