»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Masyarakat Supiori Tolak Ikut Pemilukada

Supiori - Ratusan masyarakat Kabupaten Supiori, mendatangi kantor DPRD setempat, dengan menyampaikan aspirasi untuk tidak ikut memilih pada Pemilukada putaran kedua kabupaten tersebut yang akan berlangsung pada 15 Maret mendatang.

Masyarakat yang berjumlah sekitar 100 lebih itu, tergabung didalamnya para tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda dan tokoh perempuan yang merupakan perwakilan dari 38 kampung di 5 distrik di daerah ini.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan dihadapan Ketua DPRD dan WAKIL KETUA I serta beberapa anggota dewan dari komisi A, menyatakan bahwa pada prinsipnya masyarakat mendukung penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Supiori putaran kedua. Namun secara tegas tidak berpihak pada salah satu calon pasangan kandidat bupati dan wakil bupati Supiori periode lima tahun kedepan yang akan dipilih dalam Pemilukada nanti.

“Kami masyarakat Kabupaten Supiori menyatakan sikap, bahwa tidak akan menggunakan hak pilih kami pada Pemilukada putaran kedua tanggal 15 Maret 2011, namun sebagai warga negara kami tetap mendukung penyelenggaraannya,” kata jurubicara masyarakat Supiori, Hermanus Rumainum, dalam pernyataan sikap masyarakat tersebut digedung DPRD Kabupaten Supiori, Jumat (11/3).

Alasan tidak ikut memberikan hak suara dalam Pemilukada nanti, karena belum ada figur yang tepat sebagai pemimpin daerah yang diharapkan masyarakat Supiori. “Sebaiknya kepala daerah kabupaten Supiori harus memiliki prestasi kepemimpinan seperti yang telah ditunjukkan saat ini oleh pejabat karateker bupati Ir.Helly Weror,” kata koordinator demo, Arius Makis.

Dikatakannnya, kehadiran masyarakat di kantor DPRD adalah murni spontanitas masyarakat, tanpa adanya campur tangan pihak lain. Sebab yang dilakukan masyarakat sesuai dengan kondisi yang telah dirasakan. “Terutama saat kepemimpinan Helly Weror, meskipun baru dua bulan namun sudah banyak perubahan dan kemajuan di Supiori,” ujarnya.
Lanjut kata dia, dari aspirasi yang telah disampaikan melalui DPRD, diharapkan dapat segera ditindaklanjuti kepada gubenur Papua, DPRP dan KPU Provinsi Papua. Dan pihaknya tetap akan ikut mengawal proses upaya tindak lanjut yang dilakukan DPRD.

Terkait aspirasi masyarakat Supiori itu, ketua DPRD setempat Dra.Hulda Ida Imbir,MM menanggapi secara serius dan berjanji akan menindaklanjutinya segera ke gubenur, DPRP dan KPU provinsi di Jayapura. “Hari Sabtu kami sudah berangkat ke Jayapura bersama beberapa pewakilan masyarakat, dan hal ini kami sangat serius untuk menidaklanjutinya,” kata ketua DPRD yang juga salah satu pencetus adanya kabupaten Supiori ini.

Sementara ketua LMA Bidang Eksekutif DAB Mun Supiori, Kaleb Mansoben mengatakan, selaku lembaga masyarakat adat pihaknya juga akan tetap mengawal upaya tindaklanjut aspirasi masyarakat yang dilakukan DPRD. “Lembaga adat juga tidak akann diam, tetap akan memberikan pengawasan terhadap upaya yang akan dilakukan DPRD,” katanya.
Penyampaian aspirasi masyarakat Supiori itu belangsung aman dan sopan, dan berlangsung dibawah pengawasan pihak keamanan dari Polres setempat, serta beberapa anggota intelejen dari satuan diluar Polres. [pin/aj/erick/BinPa]

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!