»»


Perolehan Suara Sementara Pilkada Kabupaten Supiori 2020: Nomor urut 1 Obeth Rumabar - Daud Marisan : 2.312 (12,9%) ●●● Nomor urut 2 Ruth Naomi Rumkabu - Piet Pariaribo: 3.646 (25,1%) ●●● Nomor urut 3 Jacobus Kawer - Salomo Rumbekwan : 1.189 (8,2%) ●●● Nomor urut 4 Ronny Gustaf Mamoribo - Albert : 2.856 (19,7%) ●●● Nomor urut 5 Yan Imbab - Nichodemus Ronsumbre : 4.507 (31,1%) || Update: 04:31wit / 11 Des 2020

Papua Siapkan Rp15 M untuk Bandara Biak

BIAK - Pemerintah Provinsi Papua melalui Kebijakan Gubernur Lukas Enembe dalam tahun anggaran 2014 menyiapkan dana ganti rugi lokasi Bandara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor sebesar Rp15 miliar.

Pengadaan dana itu dalam upaya mengaktifkan status bandara internasional Frans Kaisiepo Biak Numfor, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Dr Muhammad Abud Musaad di Biak, Kamis (7/11/2013).

Ia mengatakan bahwa ketetapan dana ganti rugi tanah bandara Frans Kaisiepo itu telah disepakati Gubernur Lukas Enembe dengan Bupati Biak Numfor dan Manajemen PT Angkasapura 1 selaku pengelola jasa penerbangan.

“Sesuai keputusan bersama Pemkab Biak Numfor menyiapkan anggaran Rp2,5 miliar untuk mendukung pembayaran ganti rugi hak ulayat tanah Bandara Frans Kaisiepo,” ujar Muhammad Musaad.

Ia mengakui bahwa keseriusan Gubernur Lukas Enembe menghidupkan Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak sudah masuk dalam program kebijakan aksi tahun 2014.

Bahkan, tambahnya, untuk mengaktifkan bandara tersebut telah dibahas bersama dengan Gubernur Papua Barat Bram Atuturi.

“Jika Bandara Frans Kaisiepo melayani rute penerbangan internasional maka setiap turis yang berkunjung ke Raja Ampat Papua Barat bisa langsung dari Biak,” kata Muhammad Musaad.

Sementara itu, PT Angkasapura 1 selaku pengelola, lanjut Musaad, akan melakukan pemagaran lokasi bandara sebagai syarat pengaktifan bandara internasional.

Dia berharap, kebijakan Gubernur Lukas Enembe dalam mengaktifkan pelayanan penerbangan Internasional dari bandara Frans Kaisiepo Biak mendapat dukungan berbagai pihak di tanah Papua.

“Bandara Frans Kaisiepo Biak menjadi pintu masuk ke Papua dan Papua Barat yang letaknya sangat strategis dalam melayani penerbangan Internasional ke mancanegara,” harap mantan staf ahli Kementerian Pemuda Olahraga itu.

Hingga Kamis pagi aktivitas pelayanan bandara Frans Kaisiepo Biak masih berjalan lancar melayani rute penerbangan Biak-Jayapura, Biak-Makassar dan Jakarya serta rute penerbangan perintis Biak-Numfor dan Biak-Serui-Nabire. (ANTARAnews)

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda mengenai posting ini..!!